Jumat, 30 Oktober 2015

Kisah Tiga Baju Yusuf

kasihku, 
kudengar keindahan sebuah tempat dimasa itu
tiga buah baju yusuf dalam hidupnya

baju pertama
merah darah karena jebakan saudaranya
baju kedua
robek karena tipu daya zulaikha
baju ketiga
tercium oleh Yaqub AS

wajah ku merah seperti baju pertama
hatiku robek seperti baju kedua
tapi aku yakin nasibku seperti baju ketiga

akan datang padaku seseorang yang mencintaiku selamanya

Rodaki, Bapak Sastra Persia


Puisi ini merupakan puisi yang pertama dibacakan oleh dosen persia pada saat semester ketiga.
puisi ini dia bacakan dalam bahasa persia dan kemudian diterjemahkannya kedalam bahasa indonesia


Mei, September di Bulan Oktober


----
malam itu, kami membuat janji untuk bertemu...
awalnya ragu..
hampa menusuk kalbu..
aku tak tau apakah harus datang atau tidak, yang jelas aku ingin sekali bertemu
tapiiii,,,
kaki ini berat tuk melangkah,
badan ini malas tuk bergerak
kemudian dering handphone berbunyi..
-aku sudah ada di sini-

kata-kata itu seolah  menyihir
sontak aku berdiri dari dudukku dan lamunanku
aku pamit pada temanku dan sang pujaan yang sedang berada di sini bersamaku

kakiku kulangkahkan lebar-lebar, cepat-cepat
tak tau lah,, aku ingin segera bertemu dengannya sekilat yang aku bisa
dan sampailah aku di depan tempat dia menunggu

--kedai mie aceh--

dia berada di sudut kedai itu
sendiri
menunggu
dan kotak berbiru

aku hampiri
menyapa
dan hampa

kami duduk dan saling bertemu mata
tersenyum dan menunduk

aku memulai dan mengalirlah kata-kata tak berujung dari bibirku
aku tak tau,, aku rinduuu
aku melihat matanya yang masih sendu
dan aku sakit menerima kenyataanya

-kami tak lagi punya malaikat di bumi ini--