Minggu sore, 14 Agustus 2016
RESAH, LELAH, GERAH, DAN TAK
TERARAH
Aku masih berkutat dengan
macetnya jalanan ibu kota, Jakarta, dan dalam sesak padatnya mobil tronton
Angkatan Laut. Perjalanan yang begitu panjang dengan wajah langit yang
kian kelam,,, ditambah acara yang juga belum kelar-kelar,,, bajuku lusuh, putih
tak lagi bersih, wajahku semakin eksotis hasil terpaan sang surya selama dua
hari berturut-turut (dan akan berlanjut selama 9 hari di Sungaitohor).
Ketika waktu menunjukan pukul
setengah enam sore barulah rombongan tronton Angkatan Laut tiba di kampus
perjuangan orde baru,, aku dan kawan-kawan seperjuangan langsung menuju tempat
penutupan di Annex,,,, penutupan yang tidak tertutuptutuptutup,, sampai hati
ini mulai kembali resah, gundah dan gelisah,,,”GOD,, hayati belum packing
barang untuk perjalanan selanjutnya,,,” -syedimodeon
Setelah beberapa kali gladi
resik, upacara penutupanpun akhirnya berlangsung dengan tenggat waktu yang
tidak begitu lama dan akhirnya penutupan pun selesai,, tapiii sepertinya selalu
aja ada pengumuman lain yang seolah menghambat langkah kaki ini untuk segera
pulang,,, panitia kegiatanpun berkumandang.. “ absensi diulang, karena kemarin
ada yang dicoret coret,,,,,”,,, oke ngantri untuk ttd,, ttd selesai ada lagi
pengumuman,,, “ untuk keperluan sertifikat,, tulis nama dan npm,,” God ini
ngantri lagi,,, hmmm,,, selesai melakukan itu semua,,, akhirnya minta ijin
untuk pulang duluan,, itu sudah setengah tujuh lebih,,, dan setelah
pertimbangan sana sini,, akhirnya lepaaslah diri ini dari acara Latihan
Kebangsaan, Kebaharian dan Kepemimpinan yang diadakan oleh PLK berkolaborasi
dengan AL.
Dengan langkah gontai, cepat dan
rusuh,, aku berlari menuju jalan raya,, menyetop angkot dan pulangg,,, sekitar
pukul setengah delapan malam,,, tibalah di rumah,, dan bukannya melakukan
packing,, diri ini harus mencuci dulu semua baju yang basah dan kotor karena
pasir-pasir,, dan tentu saja belum mandi,,,,, huhuhu rasanya pengen nangis dan
batalin pergi ke riau,, sudah ngantuk mau tidur,, Allah capekk bangettt itu
acara yang cuma dua hari tapi full day itu,,
Tapi bukan dunia namanya kalo
gak capekk,, oke,,, dikebut juga itu nyuci baju,,, padahal pake mesin cuci,,
tapi baju yang melekat di badan gak bisa pake mesin cuci,baju putih, celana
training kuning yang sudah kumal tak berperi harus pakai tangan suci ini
nyucinyaa, Allah,,
Setelah sekitar satu jam
setengah selesai nyuci jemur, mandi,,, akhirnya baru packing baju dan
barang-barang,, dengan tenggat waktu pukul setengah sepuluh malam harus selesai
karena harus balik lagi ke depok,,,
Setelah packing selesai, ambil
barang dan keperluan di sodara,, maka pukul setengah 10 lebih 10 baru caw lagi
ke depok,, dengan bawaan barang yang lebih berat dari sebelumnya,,, udah kaya
mau mudik aja,,
Jam 10an sampai depok dan
berkumpul dengan teman-teman untuk berangkat ke bandara bersama..
Tapi yaaa,, betenyaaa udah mah
cape dan buru-buru dateng supaya ga terlambat,, ehhh ternyata beberapa teman
yang di depok atau dari beberapa daerah belum juga datang, kayaa gimana gituu
rasanyaaa,, kesel banget,,,
Akhirnya berangkat ke bandara
jam setengah 12 malam,, dan kita gadang sampai subuh,,jam 6 pagi kita berangkat
akhirnya ke riau pakai pesawat lion air,,
15 Agustus 2016, pukul 8 pagi,
pesawat yang mengangkasakan kami para researcher akhirnya tiba juga di pulau
sumatera, tepatnya di pekanbaru riau,,,,, dan perjalanan dilanjutkan
menggunakan mobil ke pelabuhan di buton,, wooowww perjalanan ini niih yang
jauhh,,, udah ngebuttt,, jalan lenglang tanpa hambatan,, tapi lamaaa bangett,,
mana sepanjang jalann deretan perkebunan sawitt,, kejadian yang paling kocak
adalah saat mela kebelet pipis dan supirnya malah nyaranin buat pipis di kebun
sawit aja soalnya supirnya ngejar waktu untuk segera sampai di pelabuhan dan ga
ada waktu nyari tempat yang ada toiletnyaa,, wakaka mela mulai terlihat tidak
nyaman, tidak senang dan mungkin ingin pingsan (emhh boong deh,haha), tapi
untungnya bapaknya memberhentikan mobil tidak di perkebunan sawit tapi di rumah
makan pinggir jalan,, setelah mela selesai,,perjalanan kembali dilanjutkan,,
dan tidak terasa sekitar 3jam menempuh perjalanan darat,, perjalanan menuju
tempat penelitian dilanjutkan dengan jalur air, menggunakan kapal,, wohooo ini benar-benar
perjalanan yang komplitt,, udara darat air,, berasa jadi avatar kann,,(elemen
api adalah hal haram dan terlarang di wilayah ini, karena berakibat kebakaran,,
apasih,, ga jelas,, skip it) hahaha
Perjalanan kapal ini juga
lumayan lama,, sekitar 2jam lebih,,, dan akhirnya sampailah kami di pelabuhan
desa sungai tohor,, pelabuhannya sederhana banget, Cuma tempat yang terbuat
dari kayu-kayu,, terus cuma sekedar tempat naik turun penumpang udah, ga ada
yang spesial,, dan sepi lagi pelabuhannya kalo kapal udah lewaat, hmmm,,
Di sini kami disambut masyarakat,,
masyarakatnya baik banget nganterin kami pakai motor padahal teman kami yang
sudah duluan di sana tidak memintanya,, alhamdulillah mereka memberikan kesan
pertama yang sangat hangat,,
Saat naik motor dari pelabuhan
ke rumah tempat kami akan menginap muncullah hewan purba nan berbahaya di
tengah jalan menghadang motoor yang saya tumpangi dan dengan gagah berani bapak
motornya mengusir makhluk tersebut yang sekilas pandang mata saya tampak
seperti komodo,,, haloo KOMODO di sungaitohor? Ada emangnya? hMmm baru sadar
kalo itu adalah biawak yang ukurannya cukup besar, hahaha,,,
Dann tadaaa pukul setengah tiga
sore sampailah kami ke rumah yang akan menaungi kami selama penelitian dan
rumah dari keluarga angkat kami,, wohoo itu ternyata rumah pak cik manan, salah
seorang pejuang lingkungan di desanya,, mantapplah prestasi mengenai
lingkungannya pak cik ini, bahkan udah ke prancis mennnn,, hebat banget kann
Okee kami akhirnya beristirahat
melepas lelah sambil makan, makan ini adalah makanan dengan menu ayam terakhir
yang saya dan kawan-kawan rc santap sejak masuk ke desa sungaitohor,, huhu ga
akan ada lagi ayam-ayam selanjutnya di sini,, T.T
Tapi sepertinyaa istirahat tidak
begitu berjalan lama,, ga tau ngapain waktu itu,, pokoknya jam 5 sore kami
pergi ke rumah singgah, rumah khusus yang dibangun untuk yang datang ke desa
itu dan tidak memiliki tempat tinggal, dengan posisi berdekatan dengan sanggar
seni linau kuning.
Malam ini katanyanya sih jam 7
malem bada isa mau ada sambutan dari kepala desa dan kepala kecamatan, tapi
acaranya cukup ngaret jam 8 lewat baru mulai, acara penyambutan dilakukan cukup
sederhana di sini. Beberapa ketua rw, rt , dan tokoh masyarakat diundang. Kami
para researcher satu persatu memperkenalkan diri, dan setiap perkenalan
diselingi candaan dari pak camat. Setelah semua memperkenalkan diri, dan pak
ades beserta pak camat memperkenalkan beberapa tokoh, pak kades juga
memberitahukan bahwa rapat-rapat di desa sungaitohr selalu dilakukan malam hari
karena tidak ingin menggagu waktu kerja para warga, serta dijelakan pula bahwa
listrik di sini tidak full day ada, hanya pukul 6 sore sampai 12 malam, serta
nanti subuh sampai jam 6 pagi baru ada lagi,, hmm sebuah tempat yang baru
pertama alinya saya datangi dnegan keterbatasan listrik,,,, dan acara
penyambutanpun resmi di tutup. Kami para perempuan yang tidur di rumah pak cik
manan yang sekitra 2 kilo dari sana harus berjalan kaki untuk pulang dan
diantar oleh para lelaki ksm,,hmm malem-malem jalan kaki di tengah deretan
lahan yang tidak penuh rumah,, dan anjing-anjing berkeliaran,, cukup membuat
seram juga, hihihi
Keesokan harinya, yakni tangal
16 agustus 2016, petualang dalam penelitian mulai benar-benar berjalan.
Kelompok tiga yang bernama kece Scriptumsentra dan beranggotakan Puji, Yuli,
Isti dan Altof (altof ga ikut, L ) mulai menapaki kaki – kaki mungil kami untuk
mengelilingi desa sungaitohor,, the first place is kantor desa,, yapp di hari
pertama kami mencari data-data soal kebenaran rapat-rapat yang diadaan dan
kunjungan-kunjungan yang terjadi yang disebut-sebut oleh beberapa sumber
internet terpercaya kan kedatangan Badan Restorasi Gambut dan beberapa kawan
sejenisnya,,,, di tengah terik matarahari dan hawa panas wilayah Sumatera, aku
dan puji mulai mengaluarkan alat pamungkas kami untuk menghalau silau kuning
sang surya,, yapp keluarlah payung-payung unyu warna oranye (punya isti) dan
payung warna hijau (punya puji), dan yuli,,, dengan bangga menantang kuning
matahari dengan kuning jas almamater kampus, Jakun,, hahaha...
Perjalanan baru setengah,,, baru
sampai ke rumah singgah,, capekk juga,, lelah tak terperi,,, tapi yang dekat
sanggar bukan kantor desa, tapi rumah kepala desa,, hmm,, kantor desa,, kita
tanya-tanya warga,, ituu de dari sini masih lurus aja,,, itu ada di dusun
satu,,, oke kita jalan,, jalan aja,, ga tau ppokonya lewat lapangan besar,,
yang di kemudian hari kita tau ada cerita sedihnya, hiks,,:”( ,, lagi asik
jalan menyusuri lahan-lahan berpohon sagu, dan tanaman lain yang tidak bisa
saya sebutkan namanya satu persatu,, mohon maaf,,,,, tiba-tiba di salah satu
pohon pinggir jalan,,, terjadi gerakan-gerakan yang kami yakini adalah gerakan
loncatan dari beberapa makhluk,, wow itu adalah monyet-monyet yang sedang
bermain-main lucu dan kegiatan asik nan menggembirakan mereka terganggu oleh
kehadiran kami ini, huhuhu sedih,, maaf ya nyett,, kita hanya numpang lewat,,
haha,,, setelah melewati jalan kekuasaan para monyet tibalah kami di kantor
desa,,yang sepi, hening dan mungkin kalo
bukan karena tembok bertuliskan kantor desa,, seperti rumah kosong ta
berpenhuni,, masuklah kami ke dalam kantor yang terbuka pintunya dan mengucap
salam,, assalamualaikum,, dan muncullah seorang perempuan petugas desa yang
ssndirian melihat chanel tv swasta, sebut saja trans tv dengan siaran ummat
(yang baru disadari dikemudian),, kami bertanya mengenai arsip-arsip desa
tentang lahan gambut ataupun sejenisnya,karena mbak nya ga tau, maka kita
menunggu mbak XYZ (lupa namnya,, maafin,, tapi mba nya cantik),, pulang dari
rumah penduduk... kami pun pamit dulu mau wawancara perdana ketua dusun satu
yang kebetulan rumahnya hanya berjarak kurang lebih 50 meter dari kantor
desa,,, maka pamitlah kami pada mbak ini,,, baru sepuluh langkah keluar dari
kantor desa, terlihatlah di depan kantor ini sebuah tempat yang sepertinya
menarik untuk dikunjungi di tengah terik matahari yang semakin menyengat ini,,,
apalagi ada sebuah termos es di depannya,, yapp sebut saja namanya warung warga
dusun satu,, kami pun pergi ke sana melihat isi termos es yag ternyata berisi
es-es dinginn,, dan beberapa minuman kemasan,,, kami memesan beberapa es dan
beristirahat sejenak,,,selesai makan es,, tiba-tiba muncullah sepeda motor yang
membawa mbak XYZ ke kantor desa,,kami pun beranjak dari warung tersebut setelah
membayar kembali ke dkantor desa, tidak jadi wanacara dusun satu,,
Kami mengucap alam kembali dan
msuk kantor desa,, dan mulai kembali menyampaikan maksud hati kami,, dan dengan
terbuka kai dipersilahkan melihat ageda rapat yang tealh dilakukan oleh desa
tersebut,, dan saat sedang asik melihat arsip desa, telinga saya menangkap
samar-samar suara dari sebealah kanan atas, dan ketika menengok saya cukup
kaget,, wow,,, ko tv nya nyala? ?baru ngeh ada tv dan nyala lagii,, “ohh itu
kami pakai panel surya, itu ada di luar panel surnyanya” kata mba-mba yang tadi
jaga sendirian.,,, ohhh saya baru ngehh,,,
Setelah melihat –melihat dan
sejujurnya kurang puasa karena tidak semua kegiatan ditulis oleh orang yang
sama dan tidak dibukukuna dalam satu tempat, maka kami hany dapat beberapa saja
yang kami maksud,, setelah urusan ini selesai barulah kami cuss benar-benar
mewawancara kepala dusun 1, ibu yuninda,,
Saat kami masuk dalam halaman
rumahnya,, pintu rumahnya terbuka, dan kami mengucapkan salam,, pertama saya, “Assalamualauikum”,,
tak ada jawawan, kemudian bergantian yuli dan puji, dan tetap tak ada jawaban
ataupun orang yang keluar dari rumah,, tapi kami mendengar orang di dalam
sedang aasik mengobrol,, akhirnya kuputuskan untuk melakukan salam settingan
(bukan cuma agenda yang bisa disetting brooh),, ,, “puj, yul, hitungan ketiga
kita sama-sama ucapkan salam ya”,, “iya ka”,,, sipp deh,, “yukkk satu dua tiga”,,
“ASSALAMUALAIKUMMM”,,, krik krik krik,, yang di dalam tetap saja mengobrol,,
salam setingan ini dilaknat mungkin ya,,.ampunikamu yawlohh :(,,,. tapi kami coba lagi salam setingan
kami,,, dan tetap saja tak ada yang keluar, akhirnya kami duduk sebentar di gazebo
rumah kepala dusun ini,, saat sedang menyusun yang setingan-setingan kembalii,,
eh sendalnya yuli putus,, padahal baru katanya,, hmmm yul yul baru salam
setingan udah kena azab ya,, ehh ups,, haha,,. Tak mau menyerah karena tidak
ada jawaban, akhirnya kami kembali mengucap salam dengan agak lebih keras dan
bersemangat,,, dan setelah beberapa saat pembicaraan di dalam rumah terhenti,,
hening dan muncullah sosok itu, sosok ibu-ibu yang adalah kepala dusun disertai
sang ratu,, ibunya ibu dusun..
Kami mengutarakann maksud kami
dan ibunya welcome banget,, kami dipersilakan masuk dan mulailah wawancara
perdana nan eksklusif dari kami,,,, masih agak kaku sih kami bertanya nya, dan
karena baru memulai wawancara mungkin agak grogi juga sehingga pertanyaan masih
terasa baku dan formal,,
Akhirnya wawancara selesai, kami
pamit,, namun sebelum kami kembali menjelajahi dusun,, kami kembali ke warung
warga dusun satu untuk membeli sendal baru untuk yuli,,, dan melakukan evaluasi
wawancara tadi, hal apa yang harus dan tidak harus dilakukan di wancara
berikutnya,, oke, sip selesai,, kami caw kembali mencari responden yang telah
ditentukan,, dan tujuan kami saat itu adalah tokoh masyarakat, yaitu Wak Nong
yang katanya tidak begitu jauh, dan berada di dusun dua,, wahh ternyata cukup
jauh,,, tetapi akhirnya kami sampai juga di rumah wak nong, kami mengucap salam,
namun tidak ada jawaban,, dan kamipun akhirnya kembali ke rumah kami,, melewati
jalan yang berbeda dengan yang kami lewati siang tadi,, kami melewati dusun
satu dan dusun dua dari sudut yang berbeda,, dan inilah perjalanan yang sulit,,
selain panas, dan jauh,, godaan terberat adalah banyaknya pohon rambutan
berderet sepanjag halaman rumah penduduk, yang berbuah lebat, merah dan
sepertinya memanggil untuk dipetik dan dimakan,, hmm sedih bangett hanya bisa
melihatnya saja,,
Di tengah perjalanan kami menuju
rumah,, kami bertemu teman kami, rohman si tengil dan faris si tengil 2,, dua
sejoli yang sedang berada di kedai sagu ka rinI yang nanti kami beri nama baru,
yaitu kedai awkarin...kami berbincang mengenai penelitian hari pertama, dan
setelah itu kami bersama pergi ke rumah tempat para perempuan menginap..
sesampainya di rumah, ternyata sudah banyak teman-teman kami yang juga telah
pulang, kami bercerita sedikit tentang perjalanan kami,, dan kamipun masuk
rumahh melepas penatt,,, dan kamipun kembali diundang untuk menghadiri acara
pengukuhan paskibra kecamatan Tebing Tinggi Timur..
Seperti biasa kami berjalan
kembali dari rumah pak cik manan ke sanggar, pakai jakun, selepas magrib.. dan
di acara pengukuhan ini adalah malam yang cukup kocak,, di mana tiap peserta
paskibra ditanya identitasnya oleh pak camat, disertai asal sekolah, ttl, asal
desa, nama orang tua, cita-cita, kadang ditanya juga nma desa,, dan pokoknya
hal-hal kocak lain yang ditanyakan atau dilontarkan oleh pak camat pada tiap
peserta sehingga warga dan kami terus tertawa sepanjang malam,,
Setelah acara pengukuhan selesai
yang terbilang cukup larut malam, akhirnya kami para peniliti ke rumah singga
untuk evaluasi hari pertama penelitian,, yang sejujurnya saya kurang antusias
karena ngantuk,, huhuh, setelah selesai evaluasi kami kembali ke rumah pak cik
tengah malam.. dan hari pertamapun done,,,,
Hari-hari berikutnya cukup
berjalan dengan baik dan seperti bisa kami kelompok three musketir berjalan kembali
menyusuri jalan-jalan yang cukup rapi penataannya dengan membawa peralatan
penting, yaitu payung, kamera, kuisioner dan alat tulis.. dan petualangan
mencari pejabat-pejabat warga kembali dimulai..
Objek penelitian kami yang
tergolong mudah untuk ditemukan ini ternyata mengalami bebeapara hambatan,
seperti faktor tempat para pejabat yang berjauhan, ketiadaan alat transportasi,
serta personel penlitian yang berjumlah dua sampai tiga orang yang melakukan
penelitian. Tapi masalah terbesar saya dalam perjalanan mencari responden
adalah begitu lebatnya buah rambutan yang ada di pohon dengan kondisi setiap
rumah punya pohon rambutan.
Hal ter-enggak banget yang saya
alami selama di sungaitohor adalah kejadian pengintipan di kamar mandi wanita yang berada di luar rumah
tempat kami menginap. Pada saat itu saya sedang mandi sekitar pukul 8 malam dan
belum lama saya masuk (lagi sampoan) terus teman dari luar ketuk-ketuk pintu “
yang di dalem cepat keluar” saya kira itu adalah tanda kalo saya terlalu lama
di kamar mandi tapi saya belum lima menit ada di dalam,, terus saya jawab
“bentar baru masuk”,, terus ada ketukan lagi “ ada orang di luar”,, terus saya
panikk,, saya ke sudut kamar mandii,, terus suasana heningg,,,”guyssss” saya
bersuara,, tapi krik krik krik di luar sana,,, waduhh mana mata saya mulai
pedih karena sampoo,,, “guysss” masih krik-krik,, lalu tak lama muncullah
suara-suara di luar ada suara teman-teman, ibu dan pak cik manan,, lalu saya
buru-buru menyelesaikan mandi saya dan segera keluar,,, ternyata teman saya
saat sedang antri kamar mandi lihat sorot lampu senter berada di belakang kamar
mandi,, aduhhh saya takut jadi korban pengintipan,, tapi saya merasa tidak
terintip karena memposisikan diri dengan baik dan benar di kamar mandii,,
(semoga saja T.T)
The last day in desa sungaitohor
is the best moment ever! Kami diberi acara perpisahan yang begitu mengesankan,
kami dipotongkan kambing yang didapat masyarakat karena mampu menutup PT LUM.
Hidangan khas sagu diberikan pada masyarakat sungaitohor dan para researcher.
Semua elemen masyarkat berkumpul,, nyanyi-nyanyi bareng sampe tengah malam,,,
senang, haru, dan sedih bercampur aduk, gak kerasa kalo besok saya dan
teman-teman akan meninggalkan tempat ini. Terlalu banyak cerita dan kenangan
yang gak bisa dilukiskan yang sudah kami lalui di sini selama 10 hari,, dan terlalu
banyak kebaikan yang diberikan masyarakat sungaitohor pada kami yang tak bisa
kami balas satu persatu,,
Meranti Membara
Ini nihh cerita terenggak
kedua,, jadi kami, three musketir yang sudah buat ppt penelitian untuk di
presentasikan di kabupaten meranti tidak jadi presentasi, sedih bangett,,,
karena pada saat itu meranti sedang dalam keadaan gawat,, terjadi pembunuhan! Huahuahua
ngerii kann,,, usut p
unya usut ternyata itu pembunuhan dikarena cinta
segitigaa,,, what the titttttt (sensorr)..
flash back,,,
the treee musketir sedang
berjalan di tengah panasnya udara dan terik matahari desa sungaitohorr,,mereka
berjalan menuju tiga tempat terencana. 1 kantor desa, 2 kantor camat, 3 kedai
ka rini. Tapi hanya satu misi mereka, yaitu LISTRIK. Yappp saat itu kami sedang
mengerjakan laporan penelitian dan PPT untuk dipresentasikan, tapi karena
baterai laptop sudah mendekati ajal membuat kami kami harus hunting listrik di
manapun tempatnya selama masih dalam radius kaki kami mampu melangkah. Maka pilihan
kami jatuhlah pada kedai ka rini. Di kedai ini ka rini memiliki panel surya
untuk memasok listrik bagi kebutuhan kedainya, dan dengan baik hati kak rini
memperbolehkan kami menggunakannya, ohh so sweet bangett,, dan di situ juga ada
kelompok lain yang ikut charge laptop n hp,, huhuhuhu...
tapi dalam masalah ngecharege
dengan mengandalkan sinar matahai juga kurang greget karena beberapa kali
awan-awan putih dan elok di angkasa sana dengan manisnya menghalangi sinar
matahari untuk mencpai panel maka dapat dibayangkanlah mati nyala mati
nyala,,,, uurrgghhhh Tuhannn ingatkan
hamba betapa harus bersyukurnya hamba tinggal di Pulau Jawa
the last thing i wanna say is Terima kasih saudara kami yang berada
di dekat perbatasan negara dan tetaplah menjadi pejuang lingkungan!