hasil meubel ukiran Pondok Pinang
sumber : Media Jaya
Judulnya kalo diterjemahin
kurang lebih kek gini : industri mebel penduduk pribumi di Pondok Pinang.
just
fyi aja, ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan Soemanang tahun 1940....
menn ini kita 5 tahun menuju kemerdekaan...
okayy,,
cekidottt dehhh bicara soal Pondok Pinangnya dilanjut yukk
Berbicara mengenai wilayah
Pondok Pinang, Jakarta Selatan, kira-kira apa sih yang terbersit dipikiran kita
saat ini?
Perumahan
Pondok Indah kah? Atau justru lebih tahu Pondok Indah ketimbang Pondok Pinang?
gak tau Pondok indah juga? Perumahan elite di zamannyaa,,,, gilss kamuu ga
punya tv atau ga pernah jalan2 kalo beneran gak tau,,, :p
Atauuuu kalo ngomongin Pondok
Pinang taunya mengenai tenarnya wilayah tersebut sebagai wilayah industri
meubel? Tapi ko kalo sekarang dateng ke sana biasa aja ya yang jualan
mebelnya,, gak terlihat khas bahwa wilayah itu emang salah satu pusat industri
mebel,,,,,,gak sebanyak kek di Klender gitu? Cuma ada beberapa yang jualan
mebel,,,,,Why,,,why,,,,whyyyyy,,,,
Okayyy,,, jadi begini
ceritanya,,,,,,ceritanya panjang! Udah.
Engga
dongg,,, jadi ceritanya gini gengsss kenapa Pondok Pinang udah gak terlihat
sebagai wilayah yang ramai dalam penjualan mebel. Kita bisa runut masalah ini
ke masa di mana Indonesia lagi demam- demamnya tuh yang namanya BOM! Aslii beb
ini bomnya. Taukan kejadian Bom Bali, Bom Mariot, bom-bom lainnya yang terjadi
di beberapa wilayah di indonesia, wabilkhusus wilayah yang banyak bule-bule,
kek Bali dan jakarta.. nahhh apa tuh hubunganya sama Pondok Pinang? ada bangett
hubungannyaaa,,,justruu pengaruhnya gede bangett,,, jahat tingkat neraka deh
itu yang bikin teror bom,,, gak mikirin di suatu wilayah di selatan jakarta ada
yang terkena imbas atas perbuatan mereka yang jadi “pengantin” tapi gak nikah.
Jadi tuhhh berdasarkan
wawancara yang Isti lakuin ke beberapa warga yang dahulunya berprofesi
sebagai penjual atau pembuat mebel, mereka memiliki konsumen khusus.
Konsumennya itu orang-orang asing, bule yang lagi nginep-nginep cantik
bertaun-taun di Indonesia misalnya, duta-duta negara asing, pengusaha-pengusaha
asing, yaa pokoknya lebule lahh... kenapa sihh masyarakat Pondok Pinang ini
jualannya ke bule/orang asing,, ya udah jelas nilai jualnya lebih besar
ketimbang jual ke pribumi. Misalnya nih,, berdasarkan wawancara dengan Bapak
idris dan istrinya, mereka jualan kere bambu kan (tirai bambu) dengan
saudara-saudaranya yang lain,,mereka tuh suka nawarin ke orang aasing gitu buat
dibeli... apabila dahulu mereka biasanya jual ke asing di Kemang, semenjak ada
perumahan elite di dekat kampungnya, sebut saja Pondok Indah, mereka mulai tuh
tawarin ke warga asing yang mulai banyak tinggal di Pondok indah... ...
Beda lagi ceritanya ama Pak Haji Abu Bakar (beliau mantan tiga kali jadi kepala
desa di wilayah Pondok Pinang, yang kemudian menunaikan haji supaya jabatannya
diserahkan pada wakilnya, hehe lucu deh bapak ini), beliau langsung datang tuh
ke kedutaan nawarin produknya,, alhasil beliau yang pandai desain ini mampu
menjual banyak produk ukiran ke orang-orang kedutaan.
Nahh masalah muncul ketika
ketidakpercayaan mulai menghampiri. Taukan gimana rasanya kalo dalam sutu
hubungan sudah gak ada trust kita bakal males banget jalin ikatan,,
putus aja maunya,, gitu kan,ehhehe,,,... nahh itu tuh yang terjadi sama
kegiatan industri mebel di Pondok Pinang. berdasarkan wawancara sama warga
lainnya juga, usaha mereka mulai meredup tatkala bom-bom yang meletus itu
membuat orang-orang asing mulai banyak yang meninggalkan Jakarta misalnya.
Ataupun mereka yang bertahan di jakarta tidak begitu saja dengan mudah
mempersilahkan orang indonesia masuk ke rumahnya,, terdapat lapisan pengamanan,
minimalada tiga, satu gukguk syalala, satpam tralala, sama cctv lilili,,,,
mereka udah gak percaya lagi katanya masukin orang ‘indonesia’ mereka takut
akan dibom, dll gitu... sejak masa itu orang-orang yang berjualan dan bekerja
di mebel mulai berkurang dan memilih pekerjaan lain, misalnya menjadi buruh,
pegawai, atau bahkan sekarang yang lagi trenn,, jadi tukang G*jek,Gr*b, Ub*r,
dll.
Lalu menaggapi soal menjadi
pusaat mebel, di Pondok Pinang ko bisa sampai begitu masyarakatnya menjadi
pengrajin? Gimana sih asal usul mereka jadi pengrajin kayu ataupun bekerja di
industri mebel?
Nahh
ini nihh bahasannya akan kita uraikan berdasarkan penelitian Soemanang dan
skripsinya Isti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar