hari ini, 24 mei 2020, pukul 06.20 pagi, kamar gue diketok-ketok dan nama gue disebut sebanyak 5 kaliiiiii dan tak ada balasan keluar dari kamar guee
apakahh gue tidur? tp gue kalo tidur terus ada panggilan pasti jawab
ada apakahhh gerangannnn dipagi yang suciiii iniiii
terdapat pesan whatsapp dan panggilan tak terjawab dari temen kosan gue
ternyata usut punya usut,,, mereka sudah siap melaksanakan shalat ied di kamar ka diahhh
sementara gue yang taunya janjian jam 7 shalat ya tentu siap-siap dongg, dari jam 6 pagi gue masuk kamar mandi, dannn namanya princess, mandinya lamaa
maka ketika rangorang manggil ya mana gue denger orang lagi di kamar mandi dan nyalain air. wkwk
oke pukul 6.45 kita udah ready shalat ied,
imamnya ka tifa, makmumnya gue, ka diah, dan puji
selesai shalat, kita salam2an tanpa kuthbah, tapi langsung cerita kenangan lebaran dan realita lebaran tahun ini
sedang asik cerita,,,,
muncullah ibu kossss, bawa dua mangkukk ketupat plus sayur opor labu dan semur daginggg buat kamii, abis itu ibu kos pinjem mangkuk buat isi ketupat lagii,, ulalalala sweet bangettt,
abis selesai makan opor, ka tifa dan ka diah mengeluarkan kue-kue khas lebaran mereka,, yaampunn, syedii batttt, cerita ttg kenangan lebaran kembali dilanjutkan dengan pembicaraan lainnya sampai pukul 9 kurang,
abis itu kita bubarrr karena gue ngantukk, wkwkwk
pukul 12an siang gue bangun dan baru deh mulai video call dan balesin pesan ucapan2 idul fitriii
video call alumni geng kober, alumni SPS, dan keluarga,, abis itu nonton netflix dahh sampai magrib
yapppp jadi lebaran anak kosan di daerah PSBB begitu aja, gak ada yang spesial bangett,
yang kurang dari kultur lebaran gue adalahhhh makan bakso rame-rame,,, 😢😢😭
Minggu, 24 Mei 2020
Sabtu, 23 Mei 2020
RAMADHAN ANAK KOSAN DI TENGAH PANDEMI CORONA
Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar
Allahuakbar walillah hilham
gema takbir di wilayah kober margonda depok (dan juga sejagat) sedang berkumandang malam ini
menandakan besok, kami akan merayakan Idul Fitri
seperti yang sudah banyak diberitakan dan diumumkan, tahun ini Ramadhan dan Idul Fitri dirayakan dengan cara yang berbeda pada tahun-tahun sebelumnya (dalam hidup gue)
di tengah pandemi Covid-19, berada di wilayah zona kuning dengan peraturan PSBB yang masih berlangsung, serta sedang berada di kosan, hari-hari dibulan ramadhan dilalui dnegan banyak tinggal di kamar, sekalinya keluar hanya membeli bahan makanan macam sayur mayur dan cemal cemil, sisanya kerja dan beli baju lebaran di aplikasi belanja online,
begitu hari kemenangan akan tiba, sepertinya kita belum juga menang dari menghadapi covid-19 ini, yaa bisa dilihat dari kebijakan yang ganti ganti dan bikin bingung, gue simpulin kita tidak menang di bulan ini (pada awalnya diprediksi awal juni akan berakhir,hikkss syediii)
oke back to anak kosan,,,,
yappp, karena gak bisa pulang (sebenarnya kalo dipaksain bisa aja balik kampung tapi gue milih di sini aja)
untuk pertama kalinya seumur hidup gue, gue menjalani full puasa sebulan penuh plus lebaran dengan tanpa keluarga kandung, udah gitu gak bisa keluar juga
untuk menyambut hari raya besar besok, supaya dapat feelnya, maka tadi pagi gue ke indomaret beli kue monde,,wkwwk
tadi siang di wilayah kober, sudah ada pengumuman dari bapak2 pengurus mesjid bahwa tidak ada shalat idul fitri di mesjid dan disarankan untuk melakukan shalat id di rumah masing-masing.
yang paling epik adalah saat ini, saat kita akan menyambut idul fitri esok hari, dan gue hanya bisa bertakbir ria di kamar,
setidaknya syukur alhamdulillah masih bisa mendengarkan takbir tahun ini,
Allahuakbar walillah hilham
gema takbir di wilayah kober margonda depok (dan juga sejagat) sedang berkumandang malam ini
menandakan besok, kami akan merayakan Idul Fitri
seperti yang sudah banyak diberitakan dan diumumkan, tahun ini Ramadhan dan Idul Fitri dirayakan dengan cara yang berbeda pada tahun-tahun sebelumnya (dalam hidup gue)
di tengah pandemi Covid-19, berada di wilayah zona kuning dengan peraturan PSBB yang masih berlangsung, serta sedang berada di kosan, hari-hari dibulan ramadhan dilalui dnegan banyak tinggal di kamar, sekalinya keluar hanya membeli bahan makanan macam sayur mayur dan cemal cemil, sisanya kerja dan beli baju lebaran di aplikasi belanja online,
begitu hari kemenangan akan tiba, sepertinya kita belum juga menang dari menghadapi covid-19 ini, yaa bisa dilihat dari kebijakan yang ganti ganti dan bikin bingung, gue simpulin kita tidak menang di bulan ini (pada awalnya diprediksi awal juni akan berakhir,hikkss syediii)
oke back to anak kosan,,,,
yappp, karena gak bisa pulang (sebenarnya kalo dipaksain bisa aja balik kampung tapi gue milih di sini aja)
untuk pertama kalinya seumur hidup gue, gue menjalani full puasa sebulan penuh plus lebaran dengan tanpa keluarga kandung, udah gitu gak bisa keluar juga
untuk menyambut hari raya besar besok, supaya dapat feelnya, maka tadi pagi gue ke indomaret beli kue monde,,wkwwk
tadi siang di wilayah kober, sudah ada pengumuman dari bapak2 pengurus mesjid bahwa tidak ada shalat idul fitri di mesjid dan disarankan untuk melakukan shalat id di rumah masing-masing.
yang paling epik adalah saat ini, saat kita akan menyambut idul fitri esok hari, dan gue hanya bisa bertakbir ria di kamar,
setidaknya syukur alhamdulillah masih bisa mendengarkan takbir tahun ini,
Kamis, 21 Mei 2020
LET'S START THE JOURNEY-part 2 (what should you bring in your trip?)
Bee's Farm, Pattaya, Thailand |
Berangkat ke Bangkok tanggal 20 Agustus dan sampai pada hari yang sama, perjalananya gak lama karena Thailand masih satu kawasan. Perjalanan Jakarta - Bangkok (Soetta - Don Muang) memakan waktu sekitar 3 jam (menggunakan pesawat ya), pesawat gue berangkat pukul 13.50 waktu Jakarta sampai di Bangkok sekitar pukul 17.10 waktu sana. Iya, gak ada jet lag insaAllah, ke Thailand itu ternyata gak ada perubahan waktu. Waktunya sama kaya Jakarta. Gue baru tau, ehehe, karena ke Singapore, Malaysia, bahkan Bali aja terdapat perbedaan waktu.
Perjalanan gue ke Thailand ini menggunakan pesawat Air Asia (kata dosen gue, Mba Linda, Air Asia ini adalah salah satu bentuk penyatu negara bangsa dunia, wabil khusus ASEAN karena Now, everyone can fly! - murah ongkosnya membuat banyak orang bisa pergi ke luar negeri untuk mempelajari kebudayaan dan sejarah, main sih sebenarnya)
Standar datang ke negeri orang, nanti di bandara kita pasti gak bakal langsung gitu aja keluar tapi melalui bagian imigrasi, dan dipisah antara citizen ama foreigner.
buat para foreigner, kita bakal disuruh isi form kecil gitu, isinya terkait data kita dan tujuan kita dapang plus di mana dan berapa lama kita akan tinggal di sini
nah karena gue cuma travel beberapa hari dan tinggal di hotel, jadi gue isi tempat tinggalnya hotel tempat gue nginep sama nomor telepon hotelnya.
setelah selesai mengisi form itu, kita kan diminta antri untuk masukin sidik jari dan foto gitu. Ada banyak konter antrian gitu, gue berdiri ngantri di salah satunya. Pas di sini, kita diminta untuk memperlihatkan paspor, ditanya tanya bentar trus foto dan masukin semua sidik jari tangan kita.
selesai dari itu, kita baru boleh keluar dengan leluasaa.
dikarenakan gue ikut agen travel, jadi udah janjian dijemput gitu, di Gate 5 pintu keluar bandara.
di sini gue sempet kebingungan di mana penjemput gue karena pas gue dah di gate 5 kaga liat orangnya.....ternyata di foto ama aslinya beda, aslinya lebih muda wkwk. Di sana udah ada beberapa orang yang satu agen travel ama gue
(jadi ini sistemnya travel mate gitu, dianterin bareng2 ke tempat wisata tapi nanti di sana bebas jalan sendiri-sendiri. Hanya ditentuin kumpul di mana dan jam berapa--terus karena gue sendiri ya sometimes ngikut orang (buat minta fotoin) sometimes jalan sendiri)
Jam 6an sore kita baru jalan dari bandara karena nunggu mobil yang jemput plus nunggu semua kumpul dulu, dan gue adalah penumpang terakhir yang ditungguin-suka nyasar gitu gue (ternyata gak semua travel mate gue itu satu pesawat, jadi pas di Soetta ada pesawat Lion Air yang ke Thailand juga bedanya setengah jam apa sejam lebih cepet gitu dari pesawat gue)
Hotel pertama tempat gue nginep adalah Thomson Hotel, daerahnya deket ama mall gitu.
gue sekamar sendiri, sementara yang lain ada yang berdua atau bertiga. Gimana hotel di Bangkok? menurut gue sih standar aja, sama kaya di Indonesia untuk ukuran hotel bintang tiga (secara gue sering banget nginep hotel bintang tiga kalo kegiatan kantor) jadi kek udah familiar gitu ama tipe kamarnya, hehe
pemandangan kamar hotel gue, pemandangan gedung dan jalan di Bangkok |
video pemandangan Kota Bangkok dari kamar hotel |
Nah seperti kamar hotel biasanya, tersedia air mineral 2 botol dan kopi teh gula, sementara minuman cola ada di kulkas. Jangan asal minum yang ada di dalam kulkas biasanya itu berbayar dan mahal ketimbang beli di swalayan, hehehe
berhubung di negera orang dan sepertinya air adalah kebutuhan utama (apalagi di mall Bangkok gak semua toilet siramannya air), maka gue ambil ini air mineral pas cek out hotel. Kalo bisa kalian selalu bawa tumbler jika bepergian (dulu pas ke Malaysia dan Singapore gue bawa tumbler, tapi kemarin engga).
Hari pertama trip, gue dan rombongan travel harusnya jalan-jalan di wilayah Bangkok, tapi sama guidenya dituker gitu, kami pergi ke Pattaya dulu dihari pertama. Perjalanan Bangkok Pattaya ini memakan waktu sekitar 2 jam lewat jalan tol, jalannya gak macet, tapi di sekitar daerah Pattaya lumayan dikit macet. Ke mana aja tuh hari pertama? here we go~
1. Bee's farm
2. Silverlake, vine yard
3. Nongnooch Garden
4. Hotel Baron (bisa ke pantai Pattaya tapi gue milih tidur, cape dan males sih waktu itu ada something yg bikin mood jadi gak enak buat jalan)
Selasa, 19 Mei 2020
LETS GO TO THAILAND- part 1 (what should you prefer to travel?)
nyampeeee Thailanddddd,,, horeeeee!!!! |
Hari senin pagi, jam 8an gue masih rebah2an di kasur kosan, masih belum siap2 buat berangkat ke terminal bus, gue mikirnya, jam 10an aja deh berangkat ke sana, toh perjalanan cuma sejam, paling lambat jam 12 sampai bandara Soetta (pas jadinya nunggu sekitar 2jam buat penerbangan)
jam sembilan kurang 15 menitan gue pesen gojek buat ke Terminal ITC Depok, bapaknya dateng trus nanya "Neng mau ke bandara? gak ke pool bus yang di Cijago aja?" gue kan mager ke sana ya, jauh, mending ke ITC aja biar dapat kursi pertama. "Engga pak, ke ITC aja".
Pas nyampe ITC, bus Hiba yang ke bandara baru keluar tuh, bapak gojeknya bilang lagi " Neng mau ke Cijago aja ga? ini bisnya udah jalan",,,dan jawaban gue tetp engga, "Gapapa pak, saya di ITC ajah!" (itu gue sampe sekitar jam 10 lewat 5menitan gitu)
pas gue turun gojek, ada bapak2 gitu yang mangkal, nanya gue pesawat jam berapa, gue jawab jam 1 (padahal jam 1.50 PM) yaa gue mager aja jujur amat ama orang gak dikenal. wkwkwk
gue masuk ke konternya, petugas sana nanya hal yang sama, berikut percakapan mendebarkan saat itu:
petugas 👨: "pesawat jam berapa? lokal apa internasional"
gue 👸: "jam 1 pak, internasional"
👨: "waduh gak keburu, busnya tadi baru aja berangkat, kalo internasional paling mepet nunggu sejam sebelum keberangkatan" (standar 2 jam nunggu)
👸: "bukannya sejam aja pak ke Soetta?"
👨: "engga, 2 jam, belum kalo macet. kalo jam 2 masih keburu bus selanjutnya, tapi setengah jam lagi bis berikutnya jalan- kira2 bus itu akan sampai paling cepet setengah satu" (busnya jam 10.30 baru jalan lagi)
(gue yang udah keburu panik, langsung kek hilang kesadaran-bukan pingsan, tapi gak bisa berfikir jernih dan relaks, pikirannya takut ketinggalan pesawat- dipoint ini harusnya gue berkata jujur kalo pesawat gue berangkat jam 1.50)
👸: "waduhh, jadi gimana pak?"
👨: "mending kalo mau naik bus, susul aja busnya yg tadi ke pool Cijago. atau naik taksi/grab/ mobil bapak2 yg di depan"
(gue yang pada saat itu hanya bawa duit gak lebih dari 100k, gak mungkin naik taksi atau grab atau mobil bapak2 di depan,,,, gak akan cukup--gue mending nyusul aja ke Cijago)
pas gue keluar kayanya muka gue panik gitu, wkwkw ampe bapak2 tadi nanya lagi
"neng naik mobil saya aja"
trus gue tanya kan harga tarif mobilnya berapa
"bapaknya jawab 300ribu neng
"waduh, mahal juga ya, 5 kali lipat dari bus" (batin gue) "gak kurang aja pak?"
"engga bisa, cek aja, grab atau gocar juga segitu"
"ya udah pak gak usah gpp"
gue nyamperin ojek pangkalan di deket situ buat ke Cijago, tapi bapak2 yg tadi masih ngejar gue,
"250rb deh neng, tapi tol neng yang bayar"
gue tolak aja kan, trus si bapak ojek liatin gitu, jadi kaga gue naik ojek, gue sebelum naik nanya dulu dong harga ojeknya, "50ribu neng" iihhh busettt mahal bgtt, sebel gue, memanfaatkan gitu, wkwk
akhirnya gue gak jadi aja 22nya, gue jalan ke jalan raya buat mesen ojek onlen
bapak ojeknya ngejar gue juga, dia kek nakut2in gitu, buat mending naik ojek dia, gue hilang gak usah, trus akhirnya dia bilang 30rb deh neng, jauh cijago, gue yg kayanya udah kesel gitu ya coba nawar "20 ribu ya pak?" karena naik gojek 14 doang sihh. bapaknya gak mau, ya udah gpp, bodo amat gitu,
tapi gojek yang gue pesen jauh bgt posisinya, gue cancle, ada grab di deket situ gue tanya bisa grab now ga. bapaknya bilang bisa, trus gue buka aplikasi grab kek gemeteran gitu, bingung mana yg grab now, ampe kesel gue, pen nangiss, bapaknya ampe bilang "ya udah neng gak usah pake itu mo kemana" gue bilang ke pool bus cijago ngejar bus bandara, 20rb, mau gak pak? "iya ayok, naik aja,"
trus bapaknya ngebut tuhh, di perempatan jalan margonda-juanda lampu merah tuh, bapaknya ampe puter balik di dekat detos biar gak usah nunggu lampu merah, ngebutttt
tapi sampai poll cijago itu bis udah jalan menuju gerbang tol, hikksss literally gak kekejar dan bukan jodoh, gue pengen nangis, bapaknya kek ikut kesel gitu gak bisa ngejar busnya,
"harusnya kekejar neng"
"gapapa pak, ini ya pak ongkosnya, makasih" gue kasih tuh 30rb,
(kalo liat dari harga yang gue kasih, pasti bertanya2 knpa gak naik ojek tadi... ya gue liat attitude sih, bapaknya yg tadi udah duit dipikirannya dan terkesan memanfaatkan, kalo yg grab ini, dia kek liat kesulitan gue, dan gak liat harga atau aplikasi, padahal kalo bapak ojek tadi lebih simpati ama gue, gue juga pasti lebihin, kek bawaannya gue udah gak suka aja ama orang2 yg manfaatin org lagi susah,wkwkw)
trus gue gimana tuh akhirnyaa?
nahh ini,,,karena nunggu bus berikutnya sama aja sia2, karena itu bus dari ITC juga (tempat tadi gue panik), kuputuskanlah naik GRAB CAR! dingdongg (napa gak naik dari ITCa aja, atau naik mobil bapak yg tadi)
gue cek kan tuh harga grab, sekitar 230rb an,, gapapa deh,
gue bayar cash di aplikasi karena gak ada ovo (Lohhh,,,,katanya gak ada duit?), pas naik grab car gue bilang ke masnya
"mas, nanti saya bayarnya ganti jadi ovo ya, trus tolnya dari mas dulu, nanti saya bayar sekalian ovo ya?'
"boleh ka"
"ngebut ya mas kalo bisa, kalo macet, cari celah buat bisa nyelip"
"siap ka"
itu gue langsung hubungi temen gue buat isiin ovo gue 300rb (2 orang gue hubungi), ekekek itulah strategi guee
gue kaga ada duit samsek buat bayar itu, duit rupiah gue hanya gue desain untuk naik hiba 60rb,
gue bayar itu sekitar 300rb juga, wkwkwk
yah mo gimana lagi, namanya juga orang panikk, ambyar sudah pemikiran akal sehat dan logika
nyampe bandara Soetta jam 12 kurang, mantappp
langsung masuk dah gue ke dalam ruang tunggu nunggu 2 jam.
--------------------------------------------------------------------------------
PESAN MORAL:
- ingat2 jarak tempuh kendaraan dari tempat tinggal ke bandara (inget kalo bandaranya di Jakarta, jalanan macet dan gak keprediksi meski senin menuju waktu siang)
- spare waktu lebih banyak untuk berangkat--no mepet2- biar perjalanan tenang (apalagi kalo naik kendaraan umum)
- siapin uang lebih mulai dari rumah (kalo di bandara mau ambil duit lagi gapapa, tapi pegangan duit saat beragkat itu juga wajib--untuk hal tak terduga)
- katakan waktu keberangkatan pesawat dengan jujur kepada petugas tiket karena mereka paham kapan kita sebaiknya berangkat paling mepet antar maskapai penerbangan.
- stay calm disituasi apapun, biar gak ambyar ini pikirannya😂
Senin, 18 Mei 2020
TRAVELING KE THAILAND via AGEN TRAVEL (sebuah niat dadakan---yang dadakan biasanya jadi, yg direncanain juga bisa jadi sih,,,jadi wacana tapii~)
Wat Arun, Thailand |
Pernah ke luar negeri? mungkin untuk liburan, konferensi, kuliah, kerja, atau alasan lain yang memang direncanakan dengan matang?
Gue pernah ke luar negeri (pertama kalinya) pas semester 5, tahun 2015. Pada saat itu untuk mengikuti konferensi di Malaysia. Gue pergi bareng temen bertiga, Ka Sarah (Kesos 2012) dan Ka Fira (Sasbel 2012). Sejujurnya waktu mau ke Malaysia, gue gak nyiapin hal apa yang bakal gue lakuin di sana selain konferensi, niatnya cuma mau ke Singapura aja abis konferensi, tapi gak mikirin cara ke sana, naik apa, harus siapin uang berapa, jam berapa, dll. Literally engga (bodoh gak sih), untungnya kedua kaka gue tersayang itu super duper perencana banget, mereka konsepin harus ke mana hari pertama sampe hari terakhir dan tektek bengek lainnya. Alhamdulillah, gue menikmati perjalanan tersebut meski ada insiden yang kurang menyenangkan, huhuhu
Next~~~ cerita traveling ke Thailand...
Pengalaman menginjakan kaki di negeri orang tidak banyak terjadi sama gue, seperti yang gue tulis di atas, ke Malaysia dan Singapura doang, Titik. Kaga ada yang lain. Kenapa? yaa gimana yaa, anak sekolah uangnya terbatas, huhuhu. hanya bisa mengandalkan dana kampus dan sponsor aja (udah gitu bukan mahasiwa yang pinter lagi😥).
Nahhh untuk pertama kalinya, setelah 4 tahun lebih gak pernah ke luar negeri, akhirnyaa pada Januari 2020, gue meniatkan main ke Thailand.
Kenapa? karena sejujurnya pada bulan Januari gue adalah seorang pengangguran tanpa melamar pekerjaan (punya waktuu senggang banyakkkk). Resmi nganggur sebenarnya dari tanggal 1, tapi bener-bener gak ke kantor itu per tanggal 8 Januari.
Pasca gak kerja, gue plan beberapa kegiatan untuk mengisi hari-hari kedepan dengan batas akhir Januari, kaya datang sidang temen, ke Kokas beli batre laptop, nyetika, nyuci, jenguk temen yg sakit, dan pergi ke museum. Kenapa gue batesin ampe akhir Januari? karena mo fokus lamar kerja setalahnya, kwkwk
Awalnya gak ada niatan main ke luar negeri, akan tetapi, memasuki 10 hari pertama gak ngantor, adduuhhhhhhh rasanyaa kesel bangetttt bangettt bangetttt,,,, bosen gitu di kosan, karena kalo keluar juga gak lama2, kalo mau main ngajak siapa, temen gue pada kerja, yang gak kerja ya pada ngelamar kerja atau di rumah, hikss sedii bgtt seriussann,, belum terbiasa dengan status nganggur.
Suatu malam, pada hari Jumat, 17 Januari 2020, iseng tuh cari-cari travel ke wilayah Asean. Pada saat itu gue mikirnya "gue dah nabung, tapi duit gue gitu2 aja, diinvestasi kaga, ngendap aja di tabungan, ni duit pasti abis juga nih, daripada abis tanpa ada bekasnya mending gue pake buat main aja deh. Sekali-kali apresiasi diri yang kerja terus dari sebelum lulus kuliah. Mungkin ini waktu yang tepat!" (batin gue saat itu)
#padahal mahh tepat gimana ya, ya nganggur, ya gak punya penghasilan, harus bayar kostan, harus beli makan, wkwkkw aturan itu duit dihemat2 ya😥
Tapi atas nama APRESIASI DIRI, akhirnya gue kuatin tuh niat yang baru muncul jam 8 malam.
Gue nemu agen travel di IG, gue yakinin diri aja itu bener agennya, bukan bodong, karena liat ada temen kuliah gue kek endorse gitu, wkwkw
Gue hubungi admin ig nya nanya apa masih ada slot buat ke Thailand di tanggal 20 (pada saat itu, tanggal segitu udah gak ada dipromo dia, tapi yaa namanya usaha gue tanya juga)
Adminnya bls suruh chat di nomor wa aja, gue chat ke nomor yang ada di situ (ada 3 pilihan, gue pilih random aja)
ADA! masih ada slot dan bisa ikut yang tanggal 20, tapi ya tapi, harganya beda, gak promo, hikss
Ya udahlahh, namanya juga dadakan, gue setujui buat bayar sekitar Rp4.950.000 kalo gak salah, ini rinciannya:
Paket: 4.050.000
Guide: 300.000
Tambahan biaya kamar (karena sendiri): 600.000
kalo ikut promonya hanya bayar 3.3juta (belum guide ama tambahan kamar kalo sendiri)
Gue pikir2 lagi,, ya gak beda jauhlah, beda 800ribuan aja (duhh malihh segitu dimasa nganggur mahh besarr sekalihhhhh😭--- mon maap namanya juga kalap pen APRESIASI DIRI).
Besoknyaa, Sabtu, 18 Januari, gue transfer ke agennya dan nyiapin duit sejuta buat tuker ke baht.
ko dikit amat cuma sejuta? Iya jadi gue dah tanya ke mimin whatsappnya perkiraan bawa duit, nah dia nanya "Niatnya apa ka? Kalo liat pemandangan sejuta cukup, kalo mau belanja ya lebih dari itu ka"
Ebusettt belanjaa, jiwa misqueennkuhh merasa terluka,, nganggur mana ada belanja2, udah sukur bisa ikut terbang ke luar negeri, hhuhuhu
(Tapi pas dibandara Soetta gue ambil duit lagi di ATM sejuta, total gue bawa duit 2 juta dalam bentuk baht dan rupiah)
kenapa gue bawa rupiah? karena setelah baca2 di inet, di Thailand kita bisa pakai rupiahh lohhh.
TAPI GUE GAK REKOMENDASIIN, BAWA BAHT AJA UDAH BENER.(ntar gue cerita kenapa)
Nahh hari sabtu itu, gue udah tenang, udah pesen tiket dan kirim foto paspor gue (halaman depan yg ada fotonya), udah nukerin baht, yapp tinggal nunggu jadwal terbangg deh hari seninn,
Minggunya gue main ke Museum Tengah Kebun dulu deng ama temen2, hehehe
..
~~
~~
AKAN TETAPIIIII....
selepas maghriippp,,,ada bencanaa dongg,,, bikin kesel batt pokoknyaa
jadi tuhhh, si admin wa yang gue hubungi, dia chat dan telpon gue katanya harga tiket pesawatnya naik, jadi gue diminta nambah 100rb (harusnya gue nambah 200ribu, berhubung ada faktor salah dari dia juga, makanya dia mau bayar setengahnya)
Lahhh.... aneh dahh
masa iya gue harus nambah,,, (bukan masalah nominalnya, tapi etika profesional kerjanya yang gak gue suka)
kronologinya gini..
-gue transfer biaya beli paket itu siang
-jam stengah 3an gue fotoin paspor karena gue baru balik dari mall nuker duit (setelah itu gue masih chatan ama itu admin dan gak ada masalah)
- jam 7an, itu admin chat gue lagi kalo gue harus nambah seratus ribuhh, dan suruh gue cek tiket pesawat kalo harganya beneran naik
(ya gimana gak naik, gue cek sekarang ya pasti mahal yaa, aturan kalo mau cek tadi siang)
lagian gue udah paham gitu masalah pesan memesan tiket (secara kalo di kantor gue pesenin tiket buat narasumber)--sampe gue hubungi temen gue yang suka pesen banyak tiket buat kegiatan kantor untuk memastikan kalo gue gak salah dalam masalah ini.
-dia minta gue ganti tanggal,,,isshhh kalo ganti tanggal dan jadi mundur ngapain gue pesen ke agen travel segitu mahal, mending gue siapin sendiri, harganya bisa setengah dari itu, kan istilahnya gue berani bayar lebih karena gue tau risiko daftar travel dadakan. hufftt (kesel bgt nih pas dia nyodorin tanggal ganti)
-intinya gue keukeuh gak mau nambah karena gue gak merasa salah. (gue kasih argumen yg masuk akal)
- setelah itu dia kasih tiket gue yang udah dibooking
lagian gini deh, gue bayar hampir 5 juta itu kan PAKET ya, bukan SATUAN- sekian beli TIKET PESAWAT-sekian buat HOTEL-sekian buat AKOMODASI... pan istilahnya dengan bayar segitu, gue dapat semua fasilitas yang ditawarkan travel, kalo misalnya harga naik, ya udah beli tiket satuan aja sih pergi dan pulangnya, gak usah langsung PP, toh masih bisa ketekan harga pesawatnya (pengalaman beli tiket pesawat narsum kantor dengan anggaran yang tidak besar)
intinya gue gak suka banget nih ama kejadian ini, belum berangkat udah emosi aja, gak tau apa pengangguran kalo ngamuk kek gimana😡😡😡 wkwkw
hari seninnya gue berangkat,,, dan BENCANA ITU BELUM SELESAI!!!!~~
nextt dipostingan selanjutnyaa...
Sabtu, 16 Mei 2020
KENAPA SUKA BACA NOVEL?
Chat wa dari ka Sitay yang mereply status wa gue, baru baca jam 3 pagi pas mo makan sahur. |
.
.
Pertanyaan Ka Sitay ini membuat gue teringat momen menyukai baca novel yang mengubah dunia baca gue 180 derajat (lebay deh,wkwk). Soalnya dari momen ini, merangsang gue buat baca lagi, lagi, dan lagi. Terlebih untuk memiliki novel!
Mau tau gak momenya kek apa? (pasti gak ada yg peduli sih ya, yowes langsung dikasih tau aja)
.
Momen itu adalah ketika gue kelas 2 SMP, tahun 2008 (duhh dah tua juga ya 😂) Saat itu posisi lagi di Bogor, mengikuti kegiatan pelatihan olimpiade bidang matematika (Yawlohh gue pernah lumayan pinter juga ternyata). Diwaktu istirahat, males banget kan kalo harus belajar, akhirnya deketin temen tuh buat ngobrol2, iseng nanya kegiatan kalo lagi bete biasanya ngapain. Temen yang diajak ngobrol itu orang Sukabumi kota (ya teruss?)
"Aku baca novel mamaku nih, sengaja aku bawa kalo kesel pas belajar" jawabnya. Saat itu dia nunjukin buku tipis judulnya Sherlock Holmes. (Iiih pasti gak seru tuh! batin gue saat itu)
Belum kepikiran tuh mau pinjem buat baca, tapi temenku langsung nyaranin gitu "Nih ti, coba aja baca, gak panjang ko ceritanya, seru detektif-detektifan gitu"
Gue terima tuh bukunya pas dia bilang detektif-detektifan (secara pernah punya cita-cita jadi detektif, wkwk) gue baca nama pengarangnya Sir Arthur Conan Doyle. "ih, ko kaya namanya Conan yang di tv sih,, wah jangan-jangan nih orang ngikutin serial Conan itu" (dalem hati udah soudzon mode on)
.
.
Nah,, ceritanya gue mulai baca. Ceritanya berlatar Inggris awal abad ke-20an gitu dengan tokoh utama detektif swasta bernama Sherlock Holmes (SH) dan temannya, Dr. Watson, terus ada biodata penulisnya di halaman terakhir,,,, Omooooo ternyata Sir Arthur Conan Doyle itu lebih dulu ada ketimbang Conan di tv, wkwkwk .. dan latar waktu peristiwa ceritanya sezaman gitu dengan masa penulisannya.
Serial cerita dari SH ini ternyata ada banyak, nah yang gue baca waktu itu adalah seri Skandal di Bohemia (yang penasaran ceritanya kek mana, gugling aja pasti ada) dan ada 2 cerita lagi gitu, lupa.
Apa kesan gue pas baca ini? SERIUSANNN CERITANYA SERU (jadi ngebayangin wilayah Inggris masa itu kaya gimana), GAK BANYAK HALAMANNYA (secara anak sekolah yang baru baca maunya pendek2 halamannya😂), DAN YANG PASTI MENGENA ADALAH GENRENYA PAS BANGET SAMA GUE, DETEKTIF (langsung kek click aja)! Oh iya, penulisnya juga punya inspirasi/latar belakang ceritanya dari mana, dan dari pengalaman dia nulis terkait detektif membuat dia memenangkan salah satu kasus dengan metode deduktifnya. Keren banget kan!
.
Berhubung cerita SH banyak tapi yang gue baca baru 3 cerita, otomatis penasaran ama cerita lainnya, dan ini yang akhirnya membuat gue beli bukunya. (waktu itu kayanya belum kepikiran gugling di internet nyari pdf atau mungkin belum ada, secara masih terbatas juga akses internet tahun segitu di kampung gue).
.
.
Gue pertama kali beli buku SH ini di Bandung, di toko buku yang sekarang udah gak ada lagi, di daerah Ciwalk. Buku yang gue beli judulnya Lembah Ketakutan, yang ternyata ini jenisnya novel, buka cerpen, jadinya satu buku satu cerita, hahah dulu pas beli kaga dibaca bener2 sinopsisnya yang penting beli. Total gue punya 4 buku SH, yang 3 buku isinya macam2 cerita SH dan dibeli gak pas SMP. Ada yang dikasih mama pas gue kelas 3 SMP, sementara 2 buku lagi dibeli pas udah lulus SMA, ahahaha (jadi sempet vakum baca, karena lebih fokus belajar dan main, mana kalo beli buku perlu uang yaa, monmaap uangnya terbatas😓) dann udah selesai semua dong baca cerita SH, baik cerpen-cerpennya maupun novelnya, bahkan gue punya buku terkait pembuatan cerita SH, ini bahasa inggris pengantarnya.
.
.
Oh iya, selain karya Arthur C. Doyle, gue juga suka cerita2nya Agatha Cristie (meski gak begitu suka sama sifat si detektifnya, Poirot, kelewat songong ah penggambarannya). Ada satu pengarang barat lagi yang gue baca karyanya, Gilbert Keith Chesterton, dengan tokoh detektifnya seorang Pastur (Father Brown), yang ini gak masuk di fantasi gue dalam detektif2an, terlalu berat kali ya kata2 yang dipakai.
Kalo pengarang Indonesia? pernah baca karya Luna Torashyngu, lupa tapi gimana dia penceritaannya. wkwkw
.
.
Oh iya, selain karya Arthur C. Doyle, gue juga suka cerita2nya Agatha Cristie (meski gak begitu suka sama sifat si detektifnya, Poirot, kelewat songong ah penggambarannya). Ada satu pengarang barat lagi yang gue baca karyanya, Gilbert Keith Chesterton, dengan tokoh detektifnya seorang Pastur (Father Brown), yang ini gak masuk di fantasi gue dalam detektif2an, terlalu berat kali ya kata2 yang dipakai.
Kalo pengarang Indonesia? pernah baca karya Luna Torashyngu, lupa tapi gimana dia penceritaannya. wkwkw
.
.
yappp segitu aja sharing terkait pertanyaan wa dari seniorku, intinya FIND YOUR STORY'S GENRE, and you'll find that you have read many stories!💗💗💗 ehehe
.
.
Kalo kalian, ada gak yang punya cerita kenapa tetiba suka baca novel atau buku? terus kalian tim genre apa nihh? (sok asik banget😓)
Label:
Agatha Cristie,
Buku,
Cerpen,
Detektif,
Gilbert Keith Chesterton,
Lembah ketakutan,
Luna Torashyngu,
Membaca,
Novel,
Sherlock Holmes,
Sir Arthur Conan Doyle,
Valley of Fear,
Whatsapp
Lokasi:
England, UK
Rabu, 22 April 2020
WEBINAR RASA KULIAH SEJARAH (WFH BERFAEDAH)
Poster diskusi/ webinar menyambut Hari Kartini sumber: Salam UI |
Halooo udah lama bangett gak mengisi blog dengan beragam
hal.
Yapp karena situasi selama 6 minggu ini work from home,,
jadilahh selama 6 minggu ini berada di rumah terus (boong denggg ada perjalanan
pergi pulang kosan-rumah)
Dikarenakan tidak banyaknya pekerjaan kantor (yang kadang ada
kadang engga) jadi banyak waktu luang buat beragam hal, di antaranya:
masak-masak, baca novel, nonton drama korea, ikut webinar, belanja online,
bikin video semangat menghadapi covid ama geng sejarah, dan nulis-nulis random
kaya gini.
Nahh mau share salah satu kegiatan yang dilakukan pas lagi
masa WFH, yaitu ikut webinar yang diadain sama Salam UI pada peringatan Hari
Kartini dengan Judul Kartini Dalam Perspektif Sejarah
Adapun pembahas dari materi ini adalah dosen sejarah gue,
jadii tertariklahh untuk mengikuti ini,,, yaaa ampunnn sudah lama gak
kuliahh, anggap aja ini kuliah jarak jauh, hehe 😍
Dannn gak kecewa sihh pas ikut, feel nya tuh kerasa
bangetttt, mas maman kek lagi ngajar di kelas, haha, kek matkul “Pemikiran
Politik Islam Indonesia” 😂
Kegiatan webinar ini berlangsung dari pukul 19.30 WIB- 21.30
WIB, kannnnn kek kuliah, 2 jammmm
Sebenarnya, webinarnya gue rekam via screen video,
ehh karena audio peserta dimute sama panitia, otomatis itu rekaman gak ada
suaranya (iya gak sih),, sedihh bangetttt pen mewekk😭 Astagfirullahhh---- sabarrr
Kalo gini kann gue jadi lupa isi materinya apa (karena pas lagi jelasin, gue sambi beres2 jadi gak konsen) tapi sepintas ada yang keinget, sisanya (banyak) lupa, wkwkkw
hal yang gue inget adalah bagian sesi tanya jawab karena cukup merhatiin. Berikut beberapa informasi yang bakal gue share (kalo ada yang salah bisa komen yaa)..
1. Mas Maman kek biasa cucok meong dah jelasinnya apalagi tadi nyangkutin ke
masalah agama dan emansipasi.
Pertanyaannya kalo gak salah seputar, Kartini dan feminisme saat ini
Yapp jawabannya gak jauh dari konteks zaman yang harus
dilihat, jangan menyamakan emansipasi yang dimaksud kartini dengan emansipasi
yang diperjuangkan para feminis saat ini
Kata Mas Maman, kurang tepat mengaitkan feminisme dengan kartini, tapi yang diperjuangkan adalah emansipasi, persamaan hak,
Tidak melupakan kewajiban sebagai seorang istri, tapi juga
mendapat kesempatan yang sama seperti kaum lelaki, seperti menyangkut masalah
pendidikan.
2. Kartini pernah mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan ke Belanda, akan tetapi niatan itu tidak jadi terlaksana karena Kartini harus menikah (kalo gak salah ya).
Pertanyaannya, kenapa sih Kartini ko kaga nekat aja ke Belandaaa, ancem aja
sihh bapaknya kalo gak di ke belandain gak mau nikah.
Ehhh kata Mas Maman yang
didasarkan atas sumber bacaannya “Kartini itu marah sekali sama bapaknya, tapi
rasa sayangnya lebih besar terhadap bapaknya, konteks rasa berbakti seorang
anak terhadap orang tua”
(seketika inget bapak gue di rumah,,, yang biasanya gue suka
nekat2 aja, bodo amat pengen masuk UI meski bokap udah larang)
3. Terus tadi nanya apakah Kartini berkirim surat juga sama
perempuan pribumi dizamannya untuk curhat terkait pemikirannya?
Mas maman sih
belum menemukan sumber/ membaca buku yang menyatakan hal tersebut.
4. Kenapa sih Kartini dijadikan pahlawan sama Soekarno?
Melihat dari konteks pemikirannya, selain itu memang sedang
digalakan mengadakan peringatan hari hari besar.
Banyak diprotes sebenarnya kenapa gak disatuin aja sama hari
ibu pada 22 Desember, tapi karena sudah jadi keputusan presiden tidak bisa
diubah oleh presiden selanjutnya.
5. Apakah benar dia pernah berkirim surat ke Snouck Hugronje?
Sebenaranya dia tidak pernah bertemu Snouck secara langsung, surat yang ia kirim tidak langsung ke Snouck, tetapi menitip pada istri Abendanon,
6. Penerbitan surat2 Kartinipun sebenarnya di latarbelakangi
oleh konteks politik kolonial Karena HJ Abendanon adalah salah satu Menteri Jajahan Belanda di Hindia Belanda. Otomatis surat-surat yang dibukukan adalah
yang memiliki kepentingan terhadap kolonial
7. Kartini belajar Islam itu sebentar dan meninggal pada tahun
1902/4, awalnya ia mengagung2kan wanita barat yang serba bisa untuk melakukan
apapun, tetapi ketika dia mempelajari Islam, dia mulai mengubah pandangannya,
Awalnya tidak setuju dengan poligami, tapi karena melihat
dan mempelajari bahwa poligami itu ada dalam agama Islam maka pemikirannya
berubah dan lebih menyesuaikan.
8. Konteks yang menyatakan bahwa Kyai Soleh menerjemahkan Al-Quran karena Kartini itu perlu dikaji lagi, terutama Kartini belajar agama Islam ke Kyai Soleh, mereka bertemu hanya sekali.
Kyai Soleh menerjemahkan Al-Quran ke bahasa jawa sebelum bertemu Kartini, dan mereka bertemu hanya sekali di Demak
Kyai soleh memberikan hadiah quran terjemahan tersebut untuk pernikahannya
Dahh gitu aja yang bisa disampaikan (peretanyaannya banyak dan jawabannya Mas Maman mantap sih, tapi yang nyampe di otak gue sebatas itu aja😓),,, semoga ada manfaatnyaa,
lebih baik kata Mas Maman kalo mau mengetahui tentang Kartini adalah membaca
buku ttg. beliau dan membaca surat-suratnya, gak bisa hanya saekali ikut webinar
atau baca satu buku kita bakal paham, kalo mau lebih afdol lagi ya baca
arsipnya jugaa, hehe
Happy work from home, study from home, and happyyy from
homeee💖💖💖
Label:
Abendanon,
Diskusi Publik,
Dosen Sejarah,
emansipasi,
feminisme,
habis gelap terbitlah terang,
Kartini,
Kyai Soleh,
Mas Maman,
sejarah,
snouck hugronje,
Universitas Indonesia,
Webinar,
work from home
Langganan:
Postingan (Atom)