Poster diskusi/ webinar menyambut Hari Kartini sumber: Salam UI |
Halooo udah lama bangett gak mengisi blog dengan beragam
hal.
Yapp karena situasi selama 6 minggu ini work from home,,
jadilahh selama 6 minggu ini berada di rumah terus (boong denggg ada perjalanan
pergi pulang kosan-rumah)
Dikarenakan tidak banyaknya pekerjaan kantor (yang kadang ada
kadang engga) jadi banyak waktu luang buat beragam hal, di antaranya:
masak-masak, baca novel, nonton drama korea, ikut webinar, belanja online,
bikin video semangat menghadapi covid ama geng sejarah, dan nulis-nulis random
kaya gini.
Nahh mau share salah satu kegiatan yang dilakukan pas lagi
masa WFH, yaitu ikut webinar yang diadain sama Salam UI pada peringatan Hari
Kartini dengan Judul Kartini Dalam Perspektif Sejarah
Adapun pembahas dari materi ini adalah dosen sejarah gue,
jadii tertariklahh untuk mengikuti ini,,, yaaa ampunnn sudah lama gak
kuliahh, anggap aja ini kuliah jarak jauh, hehe 😍
Dannn gak kecewa sihh pas ikut, feel nya tuh kerasa
bangetttt, mas maman kek lagi ngajar di kelas, haha, kek matkul “Pemikiran
Politik Islam Indonesia” 😂
Kegiatan webinar ini berlangsung dari pukul 19.30 WIB- 21.30
WIB, kannnnn kek kuliah, 2 jammmm
Sebenarnya, webinarnya gue rekam via screen video,
ehh karena audio peserta dimute sama panitia, otomatis itu rekaman gak ada
suaranya (iya gak sih),, sedihh bangetttt pen mewekk😭 Astagfirullahhh---- sabarrr
Kalo gini kann gue jadi lupa isi materinya apa (karena pas lagi jelasin, gue sambi beres2 jadi gak konsen) tapi sepintas ada yang keinget, sisanya (banyak) lupa, wkwkkw
hal yang gue inget adalah bagian sesi tanya jawab karena cukup merhatiin. Berikut beberapa informasi yang bakal gue share (kalo ada yang salah bisa komen yaa)..
1. Mas Maman kek biasa cucok meong dah jelasinnya apalagi tadi nyangkutin ke
masalah agama dan emansipasi.
Pertanyaannya kalo gak salah seputar, Kartini dan feminisme saat ini
Yapp jawabannya gak jauh dari konteks zaman yang harus
dilihat, jangan menyamakan emansipasi yang dimaksud kartini dengan emansipasi
yang diperjuangkan para feminis saat ini
Kata Mas Maman, kurang tepat mengaitkan feminisme dengan kartini, tapi yang diperjuangkan adalah emansipasi, persamaan hak,
Tidak melupakan kewajiban sebagai seorang istri, tapi juga
mendapat kesempatan yang sama seperti kaum lelaki, seperti menyangkut masalah
pendidikan.
2. Kartini pernah mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan ke Belanda, akan tetapi niatan itu tidak jadi terlaksana karena Kartini harus menikah (kalo gak salah ya).
Pertanyaannya, kenapa sih Kartini ko kaga nekat aja ke Belandaaa, ancem aja
sihh bapaknya kalo gak di ke belandain gak mau nikah.
Ehhh kata Mas Maman yang
didasarkan atas sumber bacaannya “Kartini itu marah sekali sama bapaknya, tapi
rasa sayangnya lebih besar terhadap bapaknya, konteks rasa berbakti seorang
anak terhadap orang tua”
(seketika inget bapak gue di rumah,,, yang biasanya gue suka
nekat2 aja, bodo amat pengen masuk UI meski bokap udah larang)
3. Terus tadi nanya apakah Kartini berkirim surat juga sama
perempuan pribumi dizamannya untuk curhat terkait pemikirannya?
Mas maman sih
belum menemukan sumber/ membaca buku yang menyatakan hal tersebut.
4. Kenapa sih Kartini dijadikan pahlawan sama Soekarno?
Melihat dari konteks pemikirannya, selain itu memang sedang
digalakan mengadakan peringatan hari hari besar.
Banyak diprotes sebenarnya kenapa gak disatuin aja sama hari
ibu pada 22 Desember, tapi karena sudah jadi keputusan presiden tidak bisa
diubah oleh presiden selanjutnya.
5. Apakah benar dia pernah berkirim surat ke Snouck Hugronje?
Sebenaranya dia tidak pernah bertemu Snouck secara langsung, surat yang ia kirim tidak langsung ke Snouck, tetapi menitip pada istri Abendanon,
6. Penerbitan surat2 Kartinipun sebenarnya di latarbelakangi
oleh konteks politik kolonial Karena HJ Abendanon adalah salah satu Menteri Jajahan Belanda di Hindia Belanda. Otomatis surat-surat yang dibukukan adalah
yang memiliki kepentingan terhadap kolonial
7. Kartini belajar Islam itu sebentar dan meninggal pada tahun
1902/4, awalnya ia mengagung2kan wanita barat yang serba bisa untuk melakukan
apapun, tetapi ketika dia mempelajari Islam, dia mulai mengubah pandangannya,
Awalnya tidak setuju dengan poligami, tapi karena melihat
dan mempelajari bahwa poligami itu ada dalam agama Islam maka pemikirannya
berubah dan lebih menyesuaikan.
8. Konteks yang menyatakan bahwa Kyai Soleh menerjemahkan Al-Quran karena Kartini itu perlu dikaji lagi, terutama Kartini belajar agama Islam ke Kyai Soleh, mereka bertemu hanya sekali.
Kyai Soleh menerjemahkan Al-Quran ke bahasa jawa sebelum bertemu Kartini, dan mereka bertemu hanya sekali di Demak
Kyai soleh memberikan hadiah quran terjemahan tersebut untuk pernikahannya
Dahh gitu aja yang bisa disampaikan (peretanyaannya banyak dan jawabannya Mas Maman mantap sih, tapi yang nyampe di otak gue sebatas itu aja😓),,, semoga ada manfaatnyaa,
lebih baik kata Mas Maman kalo mau mengetahui tentang Kartini adalah membaca
buku ttg. beliau dan membaca surat-suratnya, gak bisa hanya saekali ikut webinar
atau baca satu buku kita bakal paham, kalo mau lebih afdol lagi ya baca
arsipnya jugaa, hehe
Happy work from home, study from home, and happyyy from
homeee💖💖💖
Tidak ada komentar:
Posting Komentar