Rabu, 22 April 2020

WEBINAR RASA KULIAH SEJARAH (WFH BERFAEDAH)


Poster diskusi/ webinar menyambut Hari Kartini
sumber: Salam UI 


Halooo udah lama bangett gak mengisi blog dengan beragam hal.
Yapp karena situasi selama 6 minggu ini work from home,, jadilahh selama 6 minggu ini berada di rumah terus (boong denggg ada perjalanan pergi pulang kosan-rumah)

Dikarenakan tidak banyaknya pekerjaan kantor (yang kadang ada kadang engga) jadi banyak waktu luang buat beragam hal, di antaranya: masak-masak, baca novel, nonton drama korea, ikut webinar, belanja online, bikin video semangat menghadapi covid ama geng sejarah, dan nulis-nulis random kaya gini.

Nahh mau share salah satu kegiatan yang dilakukan pas lagi masa WFH, yaitu ikut webinar yang diadain sama Salam UI pada peringatan Hari Kartini dengan Judul Kartini Dalam Perspektif Sejarah

Adapun pembahas dari materi ini adalah dosen sejarah gue, jadii tertariklahh untuk mengikuti ini,,, yaaa ampunnn sudah lama gak kuliahh, anggap aja ini kuliah jarak jauh, hehe😍

Dannn gak kecewa sihh pas ikut, feel nya tuh kerasa bangetttt, mas maman kek lagi ngajar di kelas, haha, kek matkul “Pemikiran Politik Islam Indonesia” 😂

Kegiatan webinar ini berlangsung dari pukul 19.30 WIB- 21.30 WIB, kannnnn kek kuliah, 2 jammmm 
Sebenarnya, webinarnya gue rekam via screen video, ehh karena audio peserta dimute sama panitia, otomatis itu rekaman gak ada suaranya (iya gak sih),, sedihh bangetttt pen mewekk😭 Astagfirullahhh---- sabarrr
Kalo gini kann gue jadi lupa isi materinya apa (karena pas lagi jelasin, gue sambi beres2 jadi gak konsen) tapi sepintas ada yang keinget, sisanya (banyak) lupa, wkwkkw

hal yang gue inget adalah bagian sesi tanya jawab karena cukup merhatiin. Berikut beberapa informasi yang bakal gue share (kalo ada yang salah bisa komen yaa)..


------------------------------------------------------------------------------------------------ 

1. Mas Maman kek biasa cucok meong dah jelasinnya apalagi tadi nyangkutin ke masalah agama dan emansipasi.
Pertanyaannya kalo gak salah seputar, Kartini dan feminisme saat ini
Yapp jawabannya gak jauh dari konteks zaman yang harus dilihat, jangan menyamakan emansipasi yang dimaksud kartini dengan emansipasi yang diperjuangkan para feminis saat ini
Kata Mas Maman, kurang tepat mengaitkan feminisme dengan kartini, tapi yang diperjuangkan adalah emansipasi, persamaan hak,
Tidak melupakan kewajiban sebagai seorang istri, tapi juga mendapat kesempatan yang sama seperti kaum lelaki, seperti menyangkut masalah pendidikan.

2. Kartini pernah mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan ke Belanda, akan tetapi niatan itu tidak jadi terlaksana karena Kartini harus menikah (kalo gak salah ya). 
Pertanyaannya, kenapa sih Kartini ko kaga nekat aja ke Belandaaa, ancem aja sihh bapaknya kalo gak di ke belandain gak mau nikah. 
Ehhh kata Mas Maman yang didasarkan atas sumber bacaannya “Kartini itu marah sekali sama bapaknya, tapi rasa sayangnya lebih besar terhadap bapaknya, konteks rasa berbakti seorang anak terhadap orang tua”
(seketika inget bapak gue di rumah,,, yang biasanya gue suka nekat2 aja, bodo amat pengen masuk UI meski bokap udah larang)

3. Terus tadi nanya apakah Kartini berkirim surat juga sama perempuan pribumi dizamannya untuk curhat terkait pemikirannya?
Mas maman sih belum menemukan sumber/ membaca buku yang menyatakan hal tersebut. 

4. Kenapa sih Kartini dijadikan pahlawan sama Soekarno?
Melihat dari konteks pemikirannya, selain itu memang sedang digalakan mengadakan peringatan hari hari besar.
Banyak diprotes sebenarnya kenapa gak disatuin aja sama hari ibu pada 22 Desember, tapi karena sudah jadi keputusan presiden tidak bisa diubah oleh presiden selanjutnya.

5. Apakah benar dia pernah berkirim surat ke Snouck Hugronje? 
Sebenaranya dia tidak pernah bertemu Snouck secara langsung, surat yang ia kirim tidak langsung ke Snouck, tetapi menitip pada istri Abendanon,
 Konteks dia bisa berhubungna dengan orang barat, bukanlah orang-orang barat yang ada di luar Hindia Belanda karena konteksnya pada saat itu adalah dia berhubungan dengan istri2 pejabat yang bertugas di Jawa dan kartini adalah anak bangsawan. Jadi dia memiliki akses untuk dapat berhubunngan dengan orang2 tersebut. Selain itu perlu dicari juga, di mana sebenarnya Kartini bertemu dengan istri Abendanon? Apakah saat ia sedang sekolah di sekolah kejuruan atau di saat apa

6. Penerbitan surat2 Kartinipun sebenarnya di latarbelakangi oleh konteks politik kolonial Karena HJ Abendanon adalah salah satu Menteri Jajahan Belanda di Hindia Belanda. Otomatis surat-surat yang dibukukan adalah yang memiliki kepentingan terhadap kolonial

7. Kartini belajar Islam itu sebentar dan meninggal pada tahun 1902/4, awalnya ia mengagung2kan wanita barat yang serba bisa untuk melakukan apapun, tetapi ketika dia mempelajari Islam, dia mulai mengubah pandangannya,
Awalnya tidak setuju dengan poligami, tapi karena melihat dan mempelajari bahwa poligami itu ada dalam agama Islam maka pemikirannya berubah dan lebih menyesuaikan.

8. Konteks yang menyatakan bahwa Kyai Soleh menerjemahkan Al-Quran karena Kartini itu perlu dikaji lagi, terutama Kartini belajar agama Islam ke Kyai Soleh, mereka bertemu hanya sekali.
Kyai Soleh menerjemahkan Al-Quran ke bahasa jawa sebelum bertemu Kartini, dan mereka bertemu hanya sekali di Demak
Kyai soleh memberikan hadiah quran terjemahan tersebut untuk pernikahannya





Dahh gitu aja yang bisa disampaikan (peretanyaannya banyak dan jawabannya Mas Maman mantap sih, tapi yang nyampe di otak gue sebatas itu aja😓),,, semoga ada manfaatnyaa, lebih baik kata Mas Maman kalo mau mengetahui tentang Kartini adalah membaca buku ttg. beliau dan membaca surat-suratnya, gak bisa hanya saekali ikut webinar atau baca satu buku kita bakal paham, kalo mau lebih afdol lagi ya baca arsipnya jugaa, hehe

Happy work from home, study from home, and happyyy from homeee💖💖💖