Minggu, 08 Maret 2015

Mengapa Mengkaji Hubungan Tradisional Serantau?


Tinjauan sejarah Asia Tenggara  masih mengalami kekurangan informasi secara mendetail mengenai Asia Tenggara secara utuh dari perspektif banga Asia Tenggara sendiri.. Kebanyakan sejarah yang menampilkan Asia Tenggara adalah dari pandangan barat, di mana sejarah Asia Tenggara seakan-akan ada setelah bersentuhan dengan barat, melalui penjajahan.  Selain itu, tidak semua wilayah di Asia Tenggara menjadi  bahan catatan sejarah bangsa barat, hanya wilayah-wilayah tertentu saja.  Analisis mendalam mengenai perkembangan hubungan sosioekonomi dan politik di Asia Tenggara pun kurang tergambarkan secara jelas.

Hubungan wilayah-wilayah di Asia Tenggara yang awalnya dapat terjalin secara langsung, pada akhir abad ke-19 Asia Tenggara tidak lagi memiliki kuasa untuk melakukan suatu hubungan kerja sama dengan wilayah lain di Asia Tenggara  kecuali lewat rejim penjajah yang bersangkutan.  Misalnya kerajaan Siam tidak dapat secara lagsung menjalin kerjasama dengan Burma tanpa lewat Inggris sebagai penjajah di wilayah tersebut.

Barat menganggap bahwa Asia Tenggara tidaklah memiliki hubungan yang dinamis dan harmonis antar wilayah sebelum kedatangan barat. Asia Tenggara adalah wilayah yang selalu melakukan persaingan, peperangan dan permusuhan sebelum kedatangan bangsa barat, maka bangsa barat menganggap bahwa kedatangan mereka ini adalah sebuah bentuk pemberadaban bagi Asia Tenggara.

Maka dengan adanya kajian Asia Tenggara ini diharapkan dapat memberikan analisa baru yang benar-benar memperlihatkan hubungan wilayah-wilayah di Asia Tenggara yang berlainan dengan gambaran sarjana barat. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai perkembangan Asia Tenggara adalah dengan penulisan sejarah modern Asia Tenggara. Penulisan sejarah modern Asia Tenggara muncul pada pertengahan kedua abad ke-19 setelah kedatangan bangsa barat, penulisan sejarah modern ini menekankan aspek logika, objektif, fakta yang dapat dibuktikan yang tentu berbeda dengan penulisan sejarah tradisional yang selama ini berkembang di wilayah Asia Tenggara, di mana unsur sosio budaya, mitos dan legenda masuk dalam unsur sejarah.  Dengan adanya penulisan sejarah modern Asia Tenggara oleh para sarjana barat, sejarah Asia Tenggara yang tertulis adalah sejarah yang memiliki tujuan imperialis bangsa barat tersebut, seperti mengagung-agungkan usaha para penjajah barat dalam membangun Asia Tenggara dan mengaggap bahwa sebelum datangnya bangsa barat sejarah Asia Tenggara tidaklah ada.

Perkembangan penulisan modern Asia Tenggara ini awalnya dibagi dalam tiga tahap yaitu sekolah barat-sentris, sekolah asia-sentris dan sekolah berautonomi. Dengan adanya penulisan yang bertahap ini masih menunjukan kurang jelasnya bentuk hubungan wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Untuk itu, kajian ini hadir sebagai bentuk pemaparan akan perkembangan Asia Tenggara antara abad ke 17-19 sebelum kedatangan bangsa barat.

#review  buku ASIA TENGGARA : HUBUNGAN TRADISIONAL SERANTAU (KOBKUA SUWANNATHAT-PIAN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar